Cerita Panas dan Cerita Seks Dewasa ini berjudul Cerita Sex Dewasa
Dengan Perawat di RSUD yang pasti mengundang nafsu birahi yang cukup
liar. Cerita Sex Dewasa Tante Girang pun telah kami terbitkan untuk anda
dan kini Cerita Sex Dewasa Dengan Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah
ini merupakan Informasi Terbaru untuk anda para penjelajah imajinasi
seksual untuk menambah gairah Seks yang sangat menggelora di dada anda.
Cerita
panas dewasa kali ini adalah cerita panas seks dengan seorang perawat,
ceritnya bermula pada waktu aku dirawat di rumah sakit, ada seorang
perawat dengan tubuhnya yang sungguh sangat mengoda. Pada suatu pagi
perawat yang seksi itu masuk ke ruang dimana aku dirawat, aku sangat
terpesona dengan buah pantat padat penuh berisi sehingga aku tak mampu
lagi menahan gejolak darah mudahku yang memanas, hingga tanpa sadar
tangan kananku menyambar buah pantat perawat yang pada waktu itu sedang
membenahi selimutku.
Sungguh kepalang tangung, begitu tangan
kananku mendarat di permukakan pantat perawat itu aku terus
meremas-remas dengan nafsu yang membara, sehinga aku tak mempedulikan
lagi sekeliling sampai pada saat perawat itu mengingatkan aku dengan
suara yang begitu lembut bahkan sepertinya suara itu mencoba untuk
mengoda dan mempermainkan birahi yang sudah tak tertahankan lagi.
"Ssst..
jangan begitu dong, ini kan masih pagi", ucapnya lembut, aku semakin
bernafsu apalagi saat posisi tubuh perawat itu sedang membungkukkan
dadanya yang memungkinkan aku memandangi buah dada yang merekah serta
mempesona sungguh mengemaskan, apalagi dua kancing bajunya terlepas,
atau ada kemungkinan sengaja di bukanya.
Setelah perawat itu
merapikan selimut yang menutupi tubuhku, dia meninggalkan kamar tampat
aku terkapar dan tersiksa oleh nafsu yang memuncak karena tak
tersalurkan. Setelah beberapa menit nafsu itu mereda, aku mulai sadar
dan merasa malu dengan tingkah lakuku yang sangat memalukan dan tentunya
perawat itu sangat tersinggung terhadap perlakuanku yang tidak senonoh
terhadapnya.
Paginya aku berniat untuk meminta maaf kepada
perawat yang seksi itu, tapi ternyata perawat lain yang bertugas pada
pagi itu. Dan ternyata ada perubahan jadwal, aku semakin merasa berdosa
karena mungkin disebabkan tingkah laku kurang ajarku terhadap perawat
seksi itu, sehingga dia tidak nyaman lagi menunaikan tugasnya sebagai
perawat.
Jam di dinding menunjukkan pukul sembilan malam, aku
bosan melihat TV dan kumatikan saja TV-nya, aku mulai memikirkan suster
seksi yang begitu mempesona dan sangat mengairahkan libidoku yang sangat
mudah untuk di pancing, tanpa kusadari alat vitalku semakin mengeras
dan secara naluri tanganku menyusup ke dalam pakaian yang menempel di
badanku, yang sebenarnya sangat longgar dan praktis hanya sekedar
menempel saja karena bentuknya seperti daster pendek dengan tali di sisi
kanan kirinya. Dan tanganku mulai meremas-remas pusaka kejantananku.
Tiba-tiba ujung kepala pusaka kejantananku serasa dibelai-belai dengan
lembut oleh orang lain dan, "Hmm... Bisa aku bantu membelai kepala
kecilmu ini?", suara itu terdengar sangat lembut dan mengoda, dan
ternyata suara lembut itu keluar dari sepasang bibir yang merah merekah
milik perawat seksi itu, dan kedatangannya begitu tiba-tiba hingga tidak
kusadari kehadirannya.
Sebelum aku mengeluarkan kata dari
mulutku, perawat seksi itu menempelkan telunjuknya ke bibirku, sehingga
aku tidak mampu berbuat apa-apa lagi selain tidur telentang serta
memandangi gadis seksi berseragam perawat itu dengan kaki yang masih di
semen dan menggantung.
Perawat itu satu persatu membuka kancing
bajunya, lalu di biarkannya seragam itu merambat turun jatuh ke lantai.
Buah dada yang mempesona itu tampak samakin mempesona, apalagi setelah
penutup dada yang terlihat kecil di banding gumpalan daging mulus yang
besar dan berisi, membuat tubuhku semakin bergetar dengan nafsu yang tak
mampu kukendalikan lagi.
"Kamu pasti selalu memikirkan aku atau
paling tidak berfantasi tentang tubuh ini. Sekarang kamu bisa melihatnya
dengan jelas bahkan kamu bisa memegang sekaligus merasakan tubuhku
ini." Gadis itu semakin mendekat, hingga tanganku mampu membelai lembut
kulit mulus itu.
Perawat tak berseragam itu mencium bibirku dan
aku pun tak mau kalah lalu berusaha melumat bibir dan mempermainkan
lidahnya, setelah itu kemudian dia naik ke atas tubuhku dengan posisi
pantat di atas kepalaku dan kepalanya di atas selangkanganku, dengan
lembut dia menyingkap kain yang menutup selangkanganku, karena aku tidak
memakai celana dalam sehingga dengan mudahnya perawat itu menelanjangi
selangkanganku kemudian dia mengenggam dan meremas-remas hingga pelirku
mengeras lalu dia lembutnya menjilati kepala pusakaku yang sudah
membengkak itu.
"Ayo dong, mainin juga punyaku", tegur perawat
itu di sela-sela kesibukannya. Tanpa pikir panjang lagi aku melepas
celana mungil berwarna pink itu lalu kusingkap rambut yang munutupi
liang kewanitaannya, kubelai-belai dengan lembut belahan bibir
kewanitaan itu dan aku mulai mempermainkannya dengan lidahku, terasa
olehku aroma yang nikmat.
"Eest... nikmatnya mmh.. uuh..!"
Perawat itu mendesah terdengar sangat erotis sekali. "Aaah... huuh..!"
Kurasakan begitu nikmatnya serangan yang ia gencarkan, dengan semangat
aku menjulurkan lidahku dalam belahan bibir senggamanya yang mempesona
itu, kemudian setelah liang sorganya mulai mengeluarkan cairan
kenikmatan, kugigit lembut klitoris di liang kewanitaannya, "Ssst..
hhm.. gitu dong kan nikmat, pintar juga kamu huuu.. esst.." Desah
perawat itu di tengah deraian birahi yang mengelora. Setelah beberapa
lama kemudian dia turun lalu mengambil sesuatu dari saku seragamnya yang
tergeletak di lantai, lalu dia kembali mendekat terus ia menyobek
bungkusnya dan ternyata barang itu sebuah kondom, setelah itu dia
memakaikan kondom tersebut ke batang kejantananku yang sudah keras dan
membengkak.
Kemudian sekarang dia menggambil posisi nangkring di
atas selangkanganku, lalu dia berusaha memasukkan batang kemaluanku ke
liang kewanitaannya, begitu kepala kemaluanku sudah dalam posisi yang
tepat dia menghempaskan pantatnya ke bawah sampai seluruh batang pelirku
tertelan ke dalam liang kewanitaannya, dengan lembut dia mengangkat
pantatnya, lalu menghempaskannya lagi, gerakan itu terus ia lakukan
dengan mulutnya tak henti-hentinya mendesah dan terlihat olehku kedua
buah dadanya yang montok itu ikut terpantul-pantul naik turun begitu
indahnya, aku berusaha meraih buah dada itu kemudian aku meremas-remas
sambil kupermainkan putingnya dengan jari-jariku.
Desahan yang
saling bertautan terdengar semakin membahana, hingga kurasakan tubuh
perawat itu menegang, kemudian kurasakan cairan hangat menyembur di
batang kemaluanku yang berada di dalam liang senggamanya dengan
dibarengi desahan panjang. Tak lama kemudian kurasakan hormonku
mengumpul pada satu tempat lalu tanpa dapat kubendung lagi, kejantananku
menyemburkan cairan sperma. Sampailah kami pada puncak kenikmatan yang
kami dambakan.
"Hhhm... boleh juga kejantananmu", terlihat air
muka perawat itu penuh kepuasan. Setelah dia mengenakan kembali
seragamnya tanpa sempat mengenakan pakaian dalamnya ia berlalu keluar
ruangan dan meninggalkan celana dalam pink yang masih kugenggam dan
batang kemaluanku masih terbungkus kondom dengan sperma di ujungnya, aku
sendiri merasakan sisa-sisa kenikmatan yang masih tertinggal dalam
diriku.
Sekian Cerita Sex Dewasa Dengan Perawat di RSUD semoga
saja bisa memuaskan nafsu birahi anda yang lagi turun saat ini karena
aktivitas setiap hari yang berlebihan.
Hallo bosku pencinta togel online
BalasHapusmari bosku bergabung bersama kami,
kami bandar togel online terbaik dan terpecaya
semua pasti akan menang dan dapat no zonk
Kami menyediakan permainan
TOGEL
DD48ball RED BLUE LIVE
info lebih jelas kunjjugi CS kami
Telp : +85581569708
BBM : D8E23B5C
Line : togelpelandi
Skype: Togel Pelangi
Link : http://www.togelpelangi.com/